Kota Malang Masa depan industri perhotelan yang kompetitif menuntut profesional yang tidak hanya terampil dalam operasional. Namun juga memiliki mentalitas wirausaha dan kemampuan layanan kelas atas. Menjawab tantangan ini, siswa-siswi kelas X jurusan perhotelan dan kuliner SMKN 2 Malang mengikuti serangkaian sesi pelatihan intensif yang berfokus pada pengembangan diri dan standar pelayanan. Kegiatan dilaksanakan pada Senin (28/10/25) di aula SC Pertamina dengan menghadirkan seorang general manajer dari Hotel RAYZ UMM Malang.
Acara dibuka dengan sambutan kepala SMKN 2 Malang, Drs. Hari Mulyono, M.T.,. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi serta harapan agar kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi siswa. Terutama dalam hal memahami secara langsung dunia industri perhotelan. Tidak hanya itu saja pentingnya semangat belajar, kedisiplinan, dan sikap profesional juga ditekankan sebagai bekal menuju dunia kerja yang sebenarnya. Hal ini karena SMK berbeda dengan SMA.
Siswa mendapatkan dua materi yang dibagi dalam dua sesi. Pertama tentang membangun profil hotelier dan mental entrepreneurship. Kedua tentang dasar layanan prima (excellent service) dan grooming. Pada sesi pertama, para siswa diajak untuk menyelami lebih dalam mengenai profil ideal seorang entrepreneur dan hotelier. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan mendalam tentang karakteristik yang dibutuhkan, rincian job profile di berbagai departemen hotel, serta eksplorasi peluang usaha yang dapat dikembangkan dari profesi jasa perhotelan. Sesi ini menekankan bahwa seorang hotelier tidak hanya sekadar pelayan, tetapi juga pengusaha jasa yang harus mampu melihat peluang dan memberikan nilai tambah.
"Tujuan dari sesi ini adalah menumbuhkan passion dan rasa bangga terhadap profesi perhotelan," papar Yanuar Arifin, AMD. PAR selaku general manager RAYZ UMM.
"Kami berharap siswa mampu mendeskripsikan karakter seorang hotelier profesional, memahami pentingnya semangat entrepreneurship dalam setiap peran, dan yang paling krusial, membangun citra diri atau personal branding yang kuat dan positif."
Pada sesi kedua siswa dibimbing tentang standar berpakaian dan bersikap yang berlaku di dunia kerja perhotelan, mulai dari etika service attitude hingga hospitality attitude.
"Layanan prima adalah jantung industri hotel. Untuk itu, para siswa dilatih bagaimana berpenampilan yang sesuai standar industri. Ini bukan hanya tentang seragam, tetapi tentang kebersihan diri, kerapian rambut, hingga bahasa tubuh," tambah pemateri dari hotel Rayz UMM ini.
Dengan kegiatan praktik dan simulasi, para siswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi mampu mempraktikkan cara berpenampilan dan bersikap yang mencerminkan profesionalisme tinggi.
Selain dua materi utama tersebut, terdapat pula sesi khusus pastry, di mana siswa jurusan kuliner dan perhotelan mendapatkan kesempatan untuk melihat dan belajar secara langsung bersama tim pastry Hotel Rayz UMM. Siswa menyaksikan demonstrasi pembuatan dessert, khususnya olahan cokelat "Chocolate Dome Mousse With Mirror Glaze" yang memberikan pengalaman nyata tentang proses kreatif dan teknik penyajian dalam dunia kuliner profesional.
Jurnalistik : Delfi Salsabila kelas (Xl Perhotelan 1)
Editor : Ning Tyas Asih, S.Pd






















Tanggapan (0 )