Kota Malang. Kamis (30/10) program keahlian Kuliner SMK Negeri 2 Malang melaksanakan kegiatan “Koordinasi dan Monitoring Kelas Industri” di K2 Cafe. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud komitmen SMK Negeri 2 Malang dalam memastikan bahwa kurikulum dan proses pembelajaran, khususnya pada kelas industri program keahlian kuliner senantiasa sinkron dan relevan dengan perkembangan dan kebutuhan standar operasional di industri saat ini. Hadir dalam acara yakni para General Manajer (GM) dan Human Resource Development (HRD) dari industri mitra kelas kuliner. Diantaranya yaitu KAKKOII, Fave Hotel Malang, Fave Hotel Sidoarjo, Astoon Inn Batu, Regent Hotel, Brawijaya Multi Usaha dan Vernoncorp Malang.
Kepala SMKN 2 Malang Dr.Drs. Hari Mulyono, M.T. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya di sela-sela kesibukan para mitra industri masih bisa menyempatkan hadir di K2 Cafe.
“Peningkatan kualitas mutu murid menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah (dunia pendidikan) dan dunia industri. Kelas industri merupakan model pembelajaran paling tinggi di SMK yang menggabungkan antara teori dan praktik. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan masukan dari Bapak Ibu Industri!” ucap kepala sekolah yang juga ketua MKKS SMK Kota Malang ini.
Tahun 2025 menjadi tahun gemilang bagi program keahlian kuliner SMKN Malang. Hal ini karena program keahlian ini sudah memiliki 4 kelas industri yakni Brawijaya Multi Usaha (BMU), Vernon Edu, Hotelier, dan Japannese Resto.
“Ini merupakan tahun ke-3 program kuliner memiliki 4 kelas industri. Pada tahun pertama masih kelas Grand Mercure, tahun kedua kelas Grand Mercure dan Marugame. Pada tahun 2025 ini langsung 4 kelas yaitu Brawijaya Multi Usaha (BMU), Vernon Edu, Hotelier, dan Japannese Resto. “ ucap Neni Dahniar, S.Pd- wakil dari program keahlian kuliner- yang disambut tepuk tangan.
Kegiatan koordinasi dan monitoring siang itu juga diisi dengan materi best practice oleh Supriadi Hardiyanto, S.Psi, M.Psi. dari PT Pesta Pora Abadi. Pada sesi terakhir kegiatan, mitra industri dan program keahlian kuliner saling menyampaikan hasil monitoring saat murid terjun di kelas industri. Kegiatan yang dipandu oleh Nina Fridisari, S.Kep. selaku moderator ini berlangsung sangat hangat. Masing-masing dari mitra industri diberikan kesempatan untuk menyampaikan kondisi yang ada di lapangan.
“Soft skill dan hard skill menjadi hal utama dalam dunia industri. Murid attitude bagus tetapi tidak memiliki kompetensi tidak bisa. Begitu pula jika memiliki kompetensi yang bagus namun attitude tidak bagus juga tidak bisa!” papar salah satu mitra industri. Jurnalis: Ning Tyas Asih






















Tanggapan (0 )