SMK Negeri 2 MalangEducation for all

Kopiah dan Osiloskop: Harmoni Tradisi dan Vokasi di Apel Hari Santri  SMK Negeri 2 Malang

KOTA MALANG – Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 di Kota Malang ditandai dengan pemandangan yang tak biasa namun penuh makna. Ribuan pelajar SMK Negeri 2 Malang, yang dikenal sebagai salah satu sekolah kejuruan unggulan, meninggalkan sejenak seragam khas putih abu-abu dan pramuka mereka. Mereka memadati lapangan indoor sekolah pada Rabu (22/10/2025), mengenakan busana muslim […]

0
36
Kopiah dan Osiloskop: Harmoni Tradisi dan Vokasi di Apel Hari Santri 

SMK Negeri 2 Malang

KOTA MALANG – Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 di Kota Malang ditandai dengan pemandangan yang tak biasa namun penuh makna. Ribuan pelajar SMK Negeri 2 Malang, yang dikenal sebagai salah satu sekolah kejuruan unggulan, meninggalkan sejenak seragam khas putih abu-abu dan pramuka mereka. Mereka memadati lapangan indoor sekolah pada Rabu (22/10/2025), mengenakan busana muslim lengkap dan memakai sarung bagi murid laki-laki, menciptakan harmoni kontras antara simbol tradisi santri dan ikon pendidikan vokasi.

Apel ini tidak hanya diikuti oleh murid kelas X dan XI, tetapi juga diperkuat oleh kehadiran para mahasiswa Asisten Mengajar (AM) dari dua perguruan tinggi ternama, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB), serta Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMK Negeri 2 Malang. Kehadiran lintas jenjang dan institusi ini menjadikan apel sebagai sebuah pertemuan besar para "Santri Teknokrat" atau generasi yang menggabungkan kematangan spiritual dengan kecanggihan ilmu terapan.

Di bawah komando tangguh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pasvertu 17, apel berlangsung khidmat dan tertib. Puncak kegiatan adalah amanat yang disampaikan oleh Pembina Apel, Kepala SMK Negeri 2 Malang, Dr. Drs. Hari Mulyono, M.T. Hari Mulyono memulai amanat dengan membacakan pidato Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., yang menekankan peran santri dalam "Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia."

Namun, bagian yang paling mengena adalah saat pembina apel mengupas tuntas makna "santri" dari perspektif yang lebih luas, melampaui batas-batas pesantren tradisional.

"Santri hari ini bukan hanya mereka yang duduk di bangku pesantren. Santri adalah siapapun yang mencari ilmu dengan semangat ketulusan, memiliki akhlak mulia, dan siap membela bangsa dengan ilmu dan keahliannya " tegas Pak Harimul, sapaan akrab beliau, yang disambut riuh tepuk tangan peserta apel.

Apel ini semakin menggugah dengan lantunan Mars Hari Santri yang dinyanyikan penuh semangat oleh seluruh peserta, menegaskan kembali komitmen pada NKRI dan perjuangan para ulama. Suasana khidmat mencapai puncaknya saat gema Selawat Asyghil dilantunkan, membawa nuansa spiritual yang mendalam ke dalam lingkungan sekolah kejuruan.

Peringatan Hari Santri di SMK Negeri 2 Malang tahun ini berhasil memadukan identitas kebangsaan, spiritualitas Islam moderat, dan semangat kemajuan vokasional. Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa sarung dan jubah tidak menghalangi penguasaan teknologi, melainkan menjadi landasan moral bagi lahirnya generasi teknokrat yang berakhlak dan siap memimpin peradaban dunia.

Jurnalis: Erwin Mulyo Pambudi, S.Pd., M.Pd., Gr.

H
DITULIS OLEH

Humas

Tanggapan (0 )